2 orang meninggal akibat kolera di Suriah setelah gempa dahsyat merusak kesehatan, infrastruktur air | 31left

0

Dua orang tewas akibat kolera di barat laut Suriah yang dikuasai oposisi setelah gempa dahsyat yang melanda daerah itu, kata sumber dari pasukan penyelamat yang beroperasi di sana kepada Reuters, Selasa.

Gempa tersebut menyebabkan lebih dari 4.000 orang tewas di zona yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan Turki dan merusak infrastruktur kesehatan dan air yang rapuh, memicu kekhawatiran akan lonjakan kasus penyakit tersebut.

Pertahanan sipil yang dikelola oposisi, yang dikenal sebagai Helm Putih, mengatakan bahwa jumlah total kematian akibat kolera yang tercatat di barat laut sejak wabah dimulai tahun lalu telah meningkat menjadi 22, dengan 568 kasus non-fatal lainnya dilaporkan.

KURANGNYA PERAWATAN MEDIS DI SURIAH DAN KUALITAS AIR YANG BURUK MEMPERBAIKI WABAH KOLERA

Bangunan yang rusak tergeletak setelah gempa bumi di Harem, Suriah, pada 13 Februari 2023.

Bangunan yang rusak tergeletak setelah gempa bumi di Harem, Suriah, pada 13 Februari 2023. (REUTERS/Mahmoud Hassano)

“Penghancuran infrastruktur, saluran air dan saluran pembuangan setelah gempa meningkatkan kemungkinan wabah penyakit,” kata White Helmets dalam tweet.

Sebuah laporan oleh Dewan Keamanan PBB pekan lalu mengatakan wabah yang sedang berlangsung telah diperburuk oleh “kekurangan parah” air bersih di seluruh negeri.

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Dikatakan musim hujan di Suriah “luar biasa kering” dan panas.

Pertama kali dikaitkan pada September 2022 dengan air yang terkontaminasi di dekat sungai Efrat, wabah tersebut menyebar ke berbagai wilayah kendali di negara yang terpecah akibat perang selama lebih dari satu dekade.

Leave A Reply