TRIBUNNEWS.COM – Pemberian sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina telah menemui babak baru.
Terbaru, eksekutif Uni Eropa (UE) meminta blok beranggotakan 27 negara itu melarang impor minyak dari Rusia.
Ini merupakan langkah lain dalam serangkaian paket sanksi keenam yang dijatuhkan terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Dilansir Al Jazeera, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mengusulkan tiga bank besar Rusia diputus dari sistem pembayaran perbankan internasional SWIFT dan menyerukan larangan tiga lembaga penyiaran milik negara itu pada Rabu (4/5/2022)
Sebagai wujud kemarahan Barat atas operasi skala penuh Presiden Rusia Vladimir Putin sejak 24 Februari, Von Der Leyen mengatakan Moskow harus menghadapi konsekuensi.
“Putin harus membayar harga, harga tinggi, untuk agresi brutalnya,” katanya kepada Parlemen Eropa di Strasbourg.
Baca juga: POPULER Internasional: Ukraina Disebut Disiapkan Serang Rusia sejak Januari | Bagaimana Perang Usai
Baca juga: Pentagon Latih Tentara Ukraina di Bekas Markas Pasukan Nazi Jerman di Bavaria

Dia meminta negara-negara anggota Uni Eropa untuk menghentikan impor minyak mentah dalam waktu enam bulan dan produk olahan pada akhir tahun.
“Kami akan memastikan bahwa kami menghapus minyak Rusia secara teratur, dengan cara yang memungkinkan kami dan mitra kami untuk mengamankan rute pasokan alternatif dan meminimalkan dampak pada pasar global,” kata don der Leyen.
Impor minyak mentah Rusia turun 40 persen
Presiden Energy Intelligence Alex Schindler ikut berkomentar, menurutnya larangan yang direncanakan terhadap minyak mentah Rusia jauh lebih mudah diterapkan daripada beberapa produk minyak lainnya, seperti bensin.