China mengutuk rencana Jepang untuk melepaskan air limbah radioaktif Fukushima ke laut | 31left
China pada hari Jumat mengutuk rencana Jepang untuk melepaskan air limbah radioaktif yang diolah dari pembangkit nuklir Fukushima yang rusak ke laut, menuntut agar Tokyo terlebih dahulu menerima persetujuan dari negara-negara tetangga.
China telah membuat keluhan serupa secara teratur di masa lalu, tetapi belum mengatakan bagaimana tanggapannya jika Jepang melanjutkan peluncuran yang direncanakan.
China, yang diinvasi Jepang pada paruh pertama abad lalu, terus-menerus mengkritik Tokyo dan aliansi keamanannya dengan AS, dengan Partai Komunis yang berkuasa sering menggunakan kesalahan sejarah untuk menggalang dukungan domestik dan berusaha merusak kedudukan global Jepang.
PLTN FUKUSHIMA KEHABISAN RUANG UNTUK AIR RADIOAKTIF, kata TEPCO
Perilaku Jepang “sangat tidak bertanggung jawab,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada pengarahan harian hari Jumat.
“Saya ingin menekankan bahwa pelepasan air terkontaminasi nuklir yang diolah Jepang dari pabrik Fukushima menyangkut lingkungan laut global dan kesehatan masyarakat, yang bukan masalah pribadi bagi pihak Jepang,” kata Mao.

Empat pilar yang terletak di laut dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang hancur akibat tsunami menunjukkan terowongan bawah laut tempat air limbah radioaktif yang diolah akan dilepaskan. (Foto AP/Mari Yamaguchi)
“Sampai konsultasi dan kesepakatan penuh tercapai dengan negara tetangga dan pemangku kepentingan lainnya serta lembaga internasional yang relevan, pihak Jepang tidak boleh memulai pembuangan air yang terkontaminasi nuklir ke laut tanpa izin,” katanya.
Gempa berkekuatan 9,0 dan tsunami besar menghantam pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi 12 tahun lalu pada 11 Maret 2011, menghancurkan sistem tenaga dan pendinginnya serta memicu kehancuran tiga reaktor. Sejumlah besar radiasi dilepaskan di daerah sekitarnya.
10 TAHUN SETELAH BENCANA FUKUSHIMA, PEMBERSIHAN REAKTOR YANG RUSAK MASIH MEMBUTUHKAN WAKTU 3 DEKADE LAGI
Korea Selatan, beberapa negara Kepulauan Pasifik, dan komunitas nelayan Jepang juga keberatan dengan rencana pelepasan tersebut.
Pejabat Jepang dan operator pabrik, Tokyo Electric Power Company Holdings, mengatakan bahwa unsur radioaktif di dalam air dapat dikurangi ke tingkat yang aman.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tetsuro Nomura mengatakan dia akan bekerja untuk melawan kerusakan apa pun akibat pelepasan reputasi industri makanan laut di kawasan itu.
“Kami akan menyampaikan keamanan ikan yang ditangkap di laut Jepang dengan bukti ilmiah,” kata Nomura seperti dikutip Kyodo News Jepang.