TRIBUNNEWS.COM – Pertempuran sengit telah berkecamuk di dalam pabrik baja Azovstal, di mana pembela terakhir Mariupol telah bertahan selama berminggu-minggu.
Rabu (4/5/2022) malam, seorang komandan pasukan Ukraina yang tersisa, mengatakan pasukan Rusia telah menerobos ke lokasi yang luas dan “pertempuran berdarah yang hebat” sedang berlangsung.
Warga sipil tetap terjebak di dalam pabrik meskipun proses evakuasi minggu ini berhasil, dengan Moskow berjanji akan menghentikan aktivitas militer pada Kamis (5/5/2022), untuk memungkinkan lebih banyak orang dievakuasi.
Jika Rusia memegang kendali penuh atas Mariupol, maka ini akan menandai kemenangan signifikan bagi Kremlin, saat ofensif timurnya berjuang membuat kemajuan, sebagimana dilansir NBC News.
Terkait serangan Rusia di Azovstal, penasihat Wali Kota Mariupol, Petro Andriushchenko, mengatakan, “Jika ada neraka di dunia, (neraka) itu berada di Azovstal.”

Baca juga: Perusahaan Listrik Prancis Engie Masih Bayar Gas Rusia Dalam Euro
Baca juga: Rusia Klaim Serangannya Telah Menewaskan 600 Pejuang Ukraina
Menurut Andriushchenko, penembakan pabrik Azovstal yang terkepung terus berlanjut pada Rabu malam hingga Kamis.
Pasukan Rusia menerobos perimeter pabrik pada Rabu, menurut para pejuang di dalamnya.
“(Pasukan Rusia) menembaki dan menyerang tanpa henti, bahkan di malam hari dengan penyesuaian tembakan dari drone.”
“Di beberapa daerah, serangan sudah di luar pagar pabrik,” kata Andriushchenko, dikutip dari NBC News.
Pada Rabu malam, lingkungan perumahan di dekat pabrik kembali ditutup untuk penduduk, yang terpaksa “mengevakuasi sendiri tanpa peringatan.”